Senin, 17 Februari 2014

Budidaya Tanaman Jahe Merah - Bisnis Yang Menggiurkan


Hasil dan keuntungan yang akan didapat saat kita memutuskan budidaya suatu produk tanaman pertanian, memang tergantung dengan harga jual produk tersebut, musim tanam yang tepat, dan prospek ke depannya. Tetapi, jika terlalu lama memilih-milih tanaman yang tepat, maka keuntungan yang diharap akan terlewat karena musim dan harga biasanya berkaitan, sesuai dengan Hukum Ekonomi, dimana musim yang kurang mendukung harga komoditi tertentu mencapai harga tertinggi, dan sebaliknya saat musim baik dan banyak orang berbudidaya, biasanya hargapun juga turun.


Untuk mencegah hal itu terjadi, maka sebaiknya Petani tak perlu tunggu musim atau rame-rame menanam, sehingga tidak lagi terjadi “panen massal”, dengan begitu, tak perlu terjadi penurunan harga dikarenakan terlalu banyak stok dan menurunnya jumlah permintaan. 

Misalkan kita tentukan saja pilihan kita kali ini pada Budidaya Tanaman Jahe Merah. Tanaman ini tak terlalu sulit untuk dibudidayakan, cukup di sela-sela tanaman pokok (sengon, kopi, atau tanaman buah-buahan ). Media tanam bisa menggunakan Karung/Glangsing/Polybag yang telah diisi Bokashi dan tanah dengan perbandingan 1: 3. Pada awal tanam, hanya perlu diisi media tanam setinggi kira-kira 15 cm.

            
Dapat dikalkulasi secara sederhana demikian : 

- Polybag diisi 2 - 3 tunas bibit Jahe seharga Rp. 500,-
- Dalam waktu 8 - 10 bulan bisa berkembang menjadi 10 kg. (jika menggunakan cara konvensional, estimasi 1 rumpon hanya kisaran 2 kg).
- Misalnya estimasi harga ± Rp. 20.000 –  Rp. 30.000, maka per polybag dapat menghasilkan Rp. 200.000,- sampai Rp. 300.000,-
- Jika kita mempunyai 100 polybag saja maka estimasi hasil kotor yang akan kita peroleh adalah Rp. 20.000.000,- sampai Rp. 30.000.000,-


Nah..., suatu keuntungan yang sangat fantastis bukan…??? Itulah potensi keuntungan yang bisa kita dapatkan, tetapi, tentu dengan Pola HCS, bukan Pola Konvensional. 

Pola HCS mudah dijalankan. Perawatan sangat sederhana yaitu pemupukan berkala dengan Bokashi dan SOT HCS yang dikocorkan maupun disemprot pada bibit yang ditanam. Penyemprotan dan pengocoran SOT, hanya perlu dilakukan 2 minggu sekali dan penambahan Bokashi dilakukan seiring pertumbuhan tunas sampai Polybag terisi dengan ketinggian 80%. Setelah Polybag terisi Tanah dan Bokashi, maka yang dilakukan tinggal perawatan sampai panen, antara 8 – 10 bulan. 
Jika kita semua mau bergerak memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan yang tersisa, meskipun tak begitu luas, seperti program pemerintah ‘Apotik Hidup’ beberapa tahun lalu, dengan penanaman jahe
 di pot-pot, polybag, atau langsung di tanah, maka kampung tempat kita tinggalpun akan mampu swasembada Jahe, bahkan tak menutup kemungkinan bisa menembus pasar dunia.


PEMBIBITAN :

Bibit jahe yang sudah siap tanam yaitu yang sudah bertunas sekitar 5-10 cm. Jika susah memperoleh bibit tunas, kita bisa menyemai sendiri bibit jahe yang akan ditanam. Ada beberapa teknik penyemaian, disini akan dibahas salah satunya saja yaitu penyemaian jahe dalam kotak kayu.

Prosesnya :
- Rimpang jahe yang baru dipanen, dijemur sementara (tidak sampai kering).
- Disimpan sekitar 1-1,5 bulan.
- Patahkan rimpang tersebut dengan tangan, setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas.
- Dijemur ulang 1/2-1 hari.
- Sebelum disemai, bibit harus dibebaskan dari virus penyakit dengan cara potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung  lalu dicelupkan dalam larutan PHEFOC selama 15 menit lalu keringkan.
- Cara membuat Larutan Phefoc : larutkan 1 tutup PHEFOC ke dalam 14 liter air, tambahkan 2 sendok makan gula pasir, aduk sampai rata, diamkan selama 15 menit. Larutan PHEFOC telah siap untuk digunakan.
- Rendam kembali dengan zat pengatur tumbuh SOT sekitar 6 jam. ( Cara membuatnya : Larutkan 5 tutup SOT dengan 14 liter air, tambah 2-3 sendok makan gula pasir, aduk sampai rata, diamkan terlebih dahulu selama 15 menit), larutan siap digunakan.
- Setelah perendaman lalu tiriskan sampai kering.
- Benih siap disemaikan.
 
Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut:
- isi kotak kayu dengan tanah+bokashi dengan perbandingan 3:1
- benamkan rimpang jahe
- tutup dgn tanah atau daun kering tipis-tipis
- rawat dengan menyirami 2x sehari
- setelah 2-4 minggu, bibit jahe sudah siap dipindah ke karung/polybag/keranjang tanam


PENANAMAN :

- Siapkan alat dan bahan :  - cangkul / sekop (untuk mengaduk)
                                                - karung / polybag / keranjang (pakai yg bekas)
                                                - ember
                                                - bokashi
                                                - tanah
- Ambil rimpang jahe dari kotak penyemaian
- Patah-patahkan dengan tangan, rimpang jahe tersebut menjadi 2 - 3 ruas, dimana 1 ruasnya terdapat minimal 2 mata tunas.
- Buat campuran antara tanah dan bokashi dengan perbandingan 3:1
- Masukkan campuran tanah dan bokashi ke dalam karung/polybag/keranjang dengan ketinggian sekitar 15cm. ( jika menggunakan media karung sesuaikan terlebih dahulu tinggi karung dengan cara menekuk bagian atas karung seperti gambar paling atas agar ketinggian sesuai ).
- Masukkan tunas bibit jahenya, ( satu karung bisa diisi sekitar 3-4 titik tanam  untuk hasil yang maksimal )
- Setelah selesai penanaman keseluruhan, siram dengan air.
- Selama sekitar seminggu lakukan penyiraman rutin pagi dan sore agar tunas tidak layu/ kering.


PERAWATAN / PEMUPUKAN

Sirami tiap hari minimal sehari sekali, tapi jika cuaca panas atau musim kemarau sebaiknya siram 2 x sehari.

- Sekitar usia 2-4 minggu lakukan pengocoran dengan fermentasi SOT.
(SOT 5 tutup, Gula 3 sendok makan, Urine 2 liter, Feses 2 liter, difermentasi 24 jam). setelah fermentasi jadi campur dengan 15 liter air lalu gunakan untuk mengocor/ menyiram.

- Lakukan penyemprotan dengan SOT dan PHEFOC secara bergantian dengan interval 2minggu-4 minggu sekali.
(bahan untuk menyemprot SOT/PHEFOC 5 tutup, Gula 3 sendok, bisa ditambah urine 0,5 liter fermentasi 24 jam) kemudian campur air 1 tangki dan siap disemprotkan.

- Lakukan pengurukan kembali dengan tanah + bokashi (3:1) pada usia 2-3 bulan atau jika terlihat rimpang jahe yang menyembul keluar timbun/uruk sekitar 10cm. 

- Lakukan pengurukan ini berulang-ulang seiring pertumbuhan jahe hingga usia sekitar 8 bulan atau sampai karung /polybag / keranjang terisi penuh dengan tanah urukan.

Dengan teknik pengurukan seperti ini, akan didapatkan hasil yang lumayan melimpah, karung/polybag/keranjang akan terisi penuh dengan rimpang jahe, bahkan ada salah satu mitra HCS yang panen jahe satu karung/polybag/keranjang berisi 20kg jahe. Wooww....dahsyat bukan...???

Jika langkah-langkah di atas sudah dilalui selama 8-10 bulan, sudah saatnya jahe untuk dipanen. 

GAJIAN TIAP BULAN.

Banyak orang beranggapan "bertani itu tidak bisa memberi penghasilan tiap bulannya", bertani hanya memberi penghasilan pas pada waktu panen saja. Anggapan ini 100% salah, harap dibuang jauh2 anggapan seperti itu.
Bagaimana cara mempunyai penghasilan tiap bulannya dari bertani?
Di sini akan dibahas, salah satunya yaitu cara menanam jahe dengan media karung/glangsing/polybag.

Caranya :
Tiap bulan menanam jahe, misal 20-40 polybag. Jadi diawal tiap bulannya, kita tanam jahe. 

Contoh : 
Bulan Januari minggu awal kita tanam 40 polybag jahe.
Bulan Februari minggu awal juga, kita tanam lagi 40 polybag jahe.
Begitu seterusnya, untuk bulan Maret dan bulan-bulan berikutnya. 

Kalau tanam terus, kapan panennya...??

Biasanya jahe sudah bisa dipanen di usia 8-10 bulan, lebih baik kwalitasnya jika panen di usia 10 bulan saja, supaya jahe matang tua sempurna. 
Jadi, untuk jahe yang kita tanam di bulan Januari, bisa dipanen di bulan Nopember awal.
Jahe yang ditanam di bulan Februari, bisa dipanen di bulan Desember awal.
Jahe yang ditanam di bulan Maret, bisa dipanen di bulan Januari awal.
Begitu seterusnya, sehingga mulai bulan Nopember dan seterusnya, kita akan mempunyai penghasilan tiap bulannya dari hasil panen jahe.

Skema waktu tanam dan waktu panen, bisa dilihat dari tabel di bawah ini :

Waktu Tanam
Jumlah Tanam
Waktu Panen
Januari
40 karung
Nopember
Februari
40 Karung
Desember
Maret
40 Karung
Januari
April
40 karung
Februari
Mei
40 karung
Maret
Juni
40 karung
April
Juli
40 karung
Mei
Agustus
40 karung
Juni
September
40 karung
Juli
Oktober
40 karung
Agustus
Nopember
40 karung
September
Desember
40 karung
Oktober

Hitung-hitunganya gimana?

Berapa Rupiah kira-kira kemungkinan yang bisa kita hasilkan tiap bulannya ?

Modal tiap bulannya :

Bibit jahe 40 rimpang x Rp.1.000,-     Rp.40.000,- === > ( sekitar 1,5 - 2 kg jahe )

Polybag/karung 40 x Rp.1.500,-         Rp.60.000,-

Pupuk SOT dan PHEFOC                     Rp.70.000,-

TOTAL                                                  Rp.170.000,- 


Hasil tiap bulannya : 
                            
Tanam jahe memakai polybag dengan Pola HCS bisa menghasilkan 10-15 kg tiap polybagnya. Kita ambil contoh hasil terendah saja, misalkan : 1 polybag menghasilkan 10 kg jahe dan harga jual jahe Rp.15.000,-/kg

Maka :   40 karung x 10 kg                 400 kg

                400 kg x Rp.15.000,-/kg           
Rp.6.000.000,-

Jadi bisa kita ketahui bahwa nanti mulai bulan Nopember dan seterusnya, kita akan mendapatkan income Rp. 6.000.000 - Rp. 170.000 = Rp. 5.830.000,-

Total Rupiah perbulan tersebut bisa lebih besar lagi, jika hasil panennya bisa maksimal dan harga jual jahe naik. 


Bagaimana.....??  Siap Menerima Tantangan…???


Agen HCS : GO….SUCCESS…!!!


Silahkan sms/call :


085-719-326-426   atau    081-297-191-370



(sumber : Buku Mitra HCS)

11 komentar:

  1. Bsa order bibit n sot phefoc tdak mas?

    BalasHapus
  2. minta info mitra HCS daerah prambanan atau klaten? agar bisa sharing. tolong beri kabar di pamuji_triyono@yahoo.com saya tunggu infoya segera. trimakasih.

    BalasHapus
  3. Sudah saya kirim lewat e-mail ya Pak.

    Salam Sukses !!

    BalasHapus
  4. pak bisa minta info mitra HCS daerah aceh ? email nya halim.mantong@gmail.com. trimakasih

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. saya cari tengkulak/ pabrik yg berani menerima hasil panen jahe jangka panjang siapa ? dmna ya?

    BalasHapus
  7. kalau kita tanam kita hitung keuntungan lumayan terus kemana saya harus jual. makasih

    BalasHapus
  8. iya saya belum yakin sama semua ulasan diatas tapi InsyaAllah saya mau coba mulai bertani JaMer, walaupun gag sebesar itu keuntungannya tapi JaMer memang masih dibutuhkan.

    by the way saya butuh info di daerah tangerang apa cocok untuk tanam JaMer ini. tolong minta penjelasan soal iklim dan pengadaan bibit serta pupuknya ya Tuan Guru.

    saiful.akbar90@gmail.com
    ditunggu emailnya.

    BalasHapus
  9. minta info mitra HCS daerah prambanan atau klaten? agar bisa sharing. tolong beri kabar di cco@hondatugu.co.id saya tunggu infoya segera. trimakasih.

    BalasHapus