Selasa, 11 Februari 2014

Cara Baru Budidaya Cabe Organik Dengan Pola HCS


Budidaya cabe dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di sini dicoba budidaya tanaman cabe dalam satu pot (polybag), untuk memanfaatkan lahan kosong agar dapat dipetik hasilnya sekaligus bisa bermanfaat sebagai hiasan taman di depan atau di samping rumah.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, mari kita pelajari langkah-langkah Budidaya Cabe Organik Pola HCS yang baik dan benar. Bertanam cabe dalam polybag relatif mudah dilaksanakan, namun demikian teknis budidaya yang dilaksanakan tetap mengacu pada budidaya cabe secara umum dengan memperhatikan : pemilihan jenis dan varietas benih, persemaian, penyiapan media tanam dan lokasi penanaman.

Budidaya Cabe Organik Pola HCS  adalah penanaman cabe berbasis Organik, maksudnya hanya sedikit sekali menggunakan pupuk dan obat yang berbahan kimia, yaitu jika masih diperlukan. Yang lebih dominan adalah menggunakan Suplemen Organik Tanaman (SOT). Untuk pengendali hamanya dipakai Pestisida, Herbisida, Fungisida Organik Cair (PHEFOC) produksi PT HCS.



Syarat Tumbuh Tanaman Cabe

Faktor lingkungan yang menentukan pertumbuhan cabe yaitu suhu, cahaya, tanah, dan air.

a. Suhu

Tanaman cabe dapat tumbuh dengan baik dalam rentang suhu yang cukup luas, yakni pada kisaran 15-32 derajat Celcius. Tetapi, berdasarkan hasil penelitian, suhu optimum tanaman cabe berkisar antara 24-30 derajat Celcius.

b. Cahaya

Cahaya merupakan sumber energi bagi proses fotosintesis tanaman. Tanaman membutuhkan cahaya yang cukup untuk mendapatkan pertumbuhan yang sehat dan pembentukan buah yang maksimum selama masa produksinya. Pada tanaman cabe secara umum, membutuhkan cahaya selama 12 jam/hari (berbeda sesuai varietas), sedangkan untuk tanaman cabe dalam wadah/pot, kebutuhan cahaya dapat direkayasa sesuai kebutuhan, bisa juga dengan menambahkan naungan seperti paranet. Naungan ini sifatnya mengurangi intensitas matahari yang terlalu tinggi, sehingga cahaya yang dibutuhkan tanaman cabe akan tetap sesuai kebutuhan.

c. Tanah

Fungsi tanah bagi tanaman tidak hanya menyediakan unsur-unsur mineral, tetapi juga sebagai tempat berpegang dan bertumpunya tanaman agar dapat tumbuh tegak.
Pilihlah tanah yang gembur, berasal dari lapisan atas tanah dan mampu mengikat cukup air.
Media tanah yang baik adalah campuran tanah humus, sekam padi dan pupuk kandang fermentasi dengan komposisi 1:1:1.
pH tanah ideal yang dibutuhkan tanaman cabe berkisar antara 4,5-7. Jika pH terlalu rendah (asam) dapat dinaikkan dengan menambahkan kation basa seperti kalsium oksida (CaO) atau lebih populer dengan sebutan kapur dolomit. Sebaliknya, jika pH tanah terlalu tinggi (basa) dapat ditambahkan unsur belerang (sulfur).
Tanah yang digunakan sebagai media tanam sebaiknya remah atau poros. Dengan tanah yang poros, akar2 akan mudah melakukan proses respirasi (pernapasan).

d. Air

Bagi tanaman, air tidak hanya berfungsi sebagai sistem pelarut sel tanaman, tetapi juga sebagai media pengangkutan unsur-unsur makanan dari dalam tanah. Oleh karena itu, air sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan tanaman. Air yang digunakan sebaiknya bebas polutan dan berkadar garam rendah. pH air yang optimum pada tanaman cabe berkisar antara 5-7, dengan kelembababn udara 70-80%.
Tanaman cabe lebih menyukai kelembaban rendah daripada kelembaban yang tinggi.


Cara Memilih Benih Cabe:
  1. Ada jenis cabe yang tumbuh baik saat musim hujan namun kurang optimal saat musim kemarau, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, pengetahuan mengenai deskripsi dan sifat-sifat jenis dan varietas cabe mutlak diperlukan sebelum kita memutuskan untuk menanamnya.
  2. Benih cabe bisa dibuat sendiri, caranya :
-        pilih buah cabe yang matang (merah), bentuk sempurna, segar, tidak cacat dan tidak terserang penyakit.
-         keluarkan bijinya dengan mengiris buah secara memanjang.
-         cuci biji lalu dikeringkan.
-         pilih biji yang bentuk, ukuran dan warna seragam, permukaan kulit bersih, tidak keriput dan tidak cacat.
  1. Bila kesulitan membuat sendiri, benih cabe dapat dibeli di toko pertanian setempat.
  2. Benih yang akan ditanam diseleksi dengan cara merendam dalam air, biji yang terapung dibuang.
  3. Point 1-4 di atas dimaksudkan untuk menyiapkan bibit yang sehat dan kuat sebagai bahan tanam di dalam polybag. Persemaian sebelum tanam di tempat permanen (polybag), sebaiknya benih disemai dulu dalam wadah semai berupa bak plastik atau bak kayu dengan ketebalan/kedalaman sekitar 10 cm yang dilubangi bagian dasarnya untuk pengaturan air (drainase).
  4. Untuk mempercepat tumbuhnya benih, sebelum disemaikan, benih diperlakukan dengan cara merendamnya dengan air hangat (50 derajat Celcius) semalam. Biji yang terapung dibuang, sedangkan biji yang tenggelam digunakan sebagai benih.
  5.            Untuk mengurangi patogen atau penyakit yang mungkin terbawa bersama biji lakukan perendaman selama 10 menit dengan larutan PHEFOC, Pengendali Hama Tanaman produk PT HCS supaya patogen/penyakit yang menempel mati. (Larutkan 1 tutup PHEFOC ke dalam 14 liter air, tambahkan 2 sendok makan gula pasir, diamkan selama 15 menit, larutan PHEFOC telah siap untuk digunakan).
    8.      Rendam kembali dengan zat pengatur tumbuh SOT sekitar 6 jam. ( Larutkan 5 tutup SOT dengan 14 liter air, tambah 2-3 sendok makan gula pasir, diamkan terlebih dahulu selama 15 menit), larutan siap digunakan. Setelah perendaman lalu tiriskan sampe kering. Benih telah siap disemaikan.
    9.      Benih yang ditanam harus mempunyai bentuk, ukuran, dan warna yang seragam, bersih, dan tidak keriput.

Cara penyemaian Cabe Organik Pola HCS :

       1.       Media persemaian difermentasi lebih dulu dari bahan pupuk kandang halus dan                         sekam bakar dengan perbandingan 1 : 1 dan disiram dengan air campuran SOT                       berukuran 1 tutup botol SOT per 5 liter air sampai merata dan didiamkan dengan                   tertutup selama 1- 2 hari.

2.      Tebarkan benih secara merata di media persemaian, bila mungkin beri jarak antar benih 5 x 5 cm sehingga waktu tanaman dipindah/dicabut akarnya tidak rusak. Usahakan waktu benih ditanam di atasnya ditutup selapis tipis tanah. Kemudian letakkan wadah semai tersebut di tempat teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media semai tetap lembab.

3.      Penyiraman media penyemaian bisa menggunakan sprayer. Media semai cukup disiram satu hari sekali. Namun bila cuaca cukup panas, penyemaian benih dapat disiram hingga dua kali sehari.

4.      Selama masa penyemaian, harus dihindari pemakaian pupuk yang berlebihan dan kontak langsung benih dengan cahaya matahari.

5.      Bila proses penyemaian berjalan baik, dalam 4-5 hari, bibit cabai akan mulai berkecambah. Setelah berumur 4 minggu, bibit sudah dapat dipindahkan ke dalam polybag kecil.


Pembibitan Cabe Organik ke dalam Polybag
  1. Benih yang telah berkecambah atau bibit cabe umur 10-14 hari (biasanya telah tumbuh sepasang daun) sudah dapat dipindahkan ke tempat pembibitan.
  2. Siapkan tempat pembibitan berupa polybag ukuran 8 x 9 cm atau bumbungan dari bahan daun pisang sehingga lebih murah harganya. Masukkan ke dalamnya campuran tanah, pasir dan bokashi yang sudah difermentasi dengan SOT HCS
  3. Pindahkan bibit cabe ke wadah pembibitan dengan hati-hati. Pada saat bibit ditanam di polybag/bumbungan, tanah di sekitar akar tanaman ditekan-tekan agar sedikit padat dan bibit berdiri tegak. Letakkan bibit di tempat teduh dan sirami secukupnya untuk menjaga kelembabannya. Pembibitan ini untuk meningkatkan daya adaptasi dan daya tumbuh bibit pada saat pemindahan di tempat terbuka.
  4. Bibit bisa ditanam di polybag  setelah berumur 21-40 hari.

Penyiapan media tanam Cabe ke dalam Polybag :
  1. Siapkan polybag tempat penanaman berukuran 35 cm x 35 cm yang telah diberi lubang kiri kanannya untuk pengaturan air.
  2. Buat campuran dengan komposisi tanah, pupuk kandang/bokashi dan sekam (brambut) dengan perbandingan 2:1:1 sebanyak yang dibutuhkan. Penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase sehingga air tidak tergenang dalam polybag.
  3. Semprot dengan PHEFOC Pengendali Hama Tanaman (produk PT HCS) untuk mematikan hama pengganggu dalam media tanah dan tunggu beberapa jam.
  4. Bahan-bahan tersebut disiram dengan air yang bercampur SOT (ukuran 1 tutup botol SOT per 5 liter air) sampai merata. Bisa ditambah seukuran 5 gr Urea + 10 gr ZA per polybag kemudian disiram dengan air agar pupuk larut dalam tanah.
  5. Masukkan campuran tersebut ke dalam polybag setinggi 3/4 dari volume polybag dan dibiarkan selama 5-7 hari agar media tanam lebih siap.

Penanaman Cabe menggunakan Pot


Untuk melakukan penanaman cabe dalam wadah/pot, yang perlu diperhatikan adalah diameter dan kedalaman wadah, hal ini terkait dengan perakaran cabe yang menyebar menembus cukup dalam antara 30-50 cm.


Pot yang baik adalah yang memenuhi kriteria berikut :
  1. Mampu mendukung perkembangan akar.
  2. Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan air berlebih.
  3. Dasar pot dipilih yang berkaki untuk membantu aerasi dan drainase.
  4. Tidak terlalu berat agar mudah dipindahkan.
  5. Tidak mudah lapuk dan pecah.
  6. Dinding pot harus mampu merembeskan air dan udara keluar agar suhu tanah tetap stabil.
  7. Jenis pot yang dipakai dapat berupa pot tanah liat, pot plastik, pot porselin, pot semen, pot ban bekas, pot kaleng bekas dan pot anyaman bambu. Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik sehingga pada siang hari yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman menjadi layu. Karena itu, beberapa jenis pot perlu dilubangi didindingnya.

Penanaman Cabe Dalam Wadah Polybag :
  1. Bibit yang telah berumur 21 hari sudah siap ditanam dalam polybag.
  2. Pilih bibit cabe yang baik yaitu yang pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat/terkena hama penyakit
  3. Siapkan polybag yang akan ditanami. Sebaiknya polybag yang telah siap ditanami sudah ditempatkan pada tempat masing-masing apabila memang sudah ada rencana, agar tidak terjadi pemindahan lagi. Padatkan permukaan media tanah dan siram dengan air lalu letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
  4. Wadah media bibit dari plastik harus dibuka dulu sebelum ditanam. Hati-hati supaya tanah yang menggumpal akar tidak lepas. Bila wadah bibit memakai bumbungan pisang langsung ditanam karena daun tersebut akan hancur sendiri.
  5. Tanam bibit tersebut di polybag penanaman. Tanam bibit tepat di bagian tengah dan tambahkan media tanahnya hingga mencapai sekitar 2 cm dari bibir polybag
  6. Waktu penanaman pada pagi/sore hari untuk mengurangi penguapan.
  7. Bibit ditanam sebatas pangkal batang dengan posisi tegak lurus, tanah di sekitar batang dipadatkan agar perakaran lebih kuat kemudian dilakukan penyiraman.
    Apabila cuaca panas, sebaiknya tanaman diberi pelindung dari pelepah pisang yang ditekuk menjadi dua bagian kemudian disungkupkan menutupi bibit menyerupai bentuk segitiga sama kaki. Pemberian pelindung ini dimaksudkan supaya bibit yang baru ditanam tetap segar dan tidak mengalami kelayuan.

Pemeliharaan Cabe Organik Pola HCS :
  1. perempelan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Lakukan Perempelan daun-daun tua, bunga pertama dan seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun di bawah percabangan pertama.
  2. Penyiraman Apabila tidak ada hujan, penyiraman dilakukan setiap hari sampai umur 2 minggu, setelah itu penyiraman cukup dilakukan 2-3 kali seminggu atau sesuai dengan kondisi kelembaban tanah. Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09.00 pagi, karena pada siang harinya tanaman banyak membutuhkan air untuk proses fotosintesis. Penyiraman sebaiknya dilakukan.
  3. Pengajiran Ajir (lanjaran) ditancapkan dalam polybag di samping tanaman pada jarak 10 cm dari pangkal batang.
  4. Pengikatan dilakukan pada ajir membentuk huruf “8“ sehingga tidak menghambat pertumbuhan batang. Pengikatan dilakukan pada ajir sebanyak tiga simpul setiap tanaman yaitu : di bawah cabang Y pada umur 10-15 hari setelah tanam (hst), di atas cabang Y umur 30-40 hst dan pada waktu pembesaran buah umur pada umur 10 – 15 hari hst, di atas cabang Y umur 30 – 40 hst dan pada waktu pembesaran buah 50 – 60 hst.
  5. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu setiap 2 minggu sekali dengan mencabut rumput/gulma di sekitar tanaman cabe.
  6. Pemupukan Setelah usia 1 minggu semprot dengan SOT (3 tutup botol SOT dilarutkan dalam 14 liter air) dan lakukan seminggu sekali pada tanaman. Umur 30 dan 60 hari setelah tanam : masing-masing 1/3 bagian dari sisa campuran Urea dan ZA pada pemupukan dasar. Setelah 2 minggu dipupuk dengan Urea sebanyak 5 gr/tanaman atau 1 ons dilarutkan dengan air dan siramkan untuk 20 tanaman, dan dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai umur 2,5 bulan. Penggunaan pupuk kimia hanya diberikan max 30 % dari penggunaan Urea ketika tanpa menggunakan SOT
  7. Hama yang dominan menyerang adalah kutu daun, thrips dan lalat buah sedangkan penyakit yang timbul diantaranya layu bakteri dan virus mozaik yang menyebabkan stagnasi dan kematian tanaman.
  8. Pengendaliannya : Untuk mengendalikan hama lalat buah dapat digunakan perangkap yang telah diolesi dengan Antraxtan/ lem yang mengandung “eugenol“ untuk menarik lalat buah yang ditempatkan setiap sudut lokasi pertanaman cabe dalam polybag. Untuk mengendalikan serangga pengisap daun seperti Thrips, Aphid, penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan, gunakan fungisida yaitu menggunakan PHEFOC Produk HCS. Dosis dan aplikasi masing-masing obat tersebut dapat dilihat pada labelnya.

Masa Panen dan Pemetikan Cabe :
  1. Pada umur 60 hari setelah tanam, cabe dalam polybag sudah masuk fase generatif yaitu mulai berbunga dan pematangan buah sampai umur 70 hari setelah tanam. Panen pertama dilakukan pada umur 75-80 hari kemudian panen berikutnya setiap 3-4 hari sekali / sesuai dengan kondisi buah.
  2. Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar percabangan/tangkai tanaman tidak patah.
  3. Setelah pengunduhan lakukan penyemprotan dengan SOT dan PHEFOC  bergantian selang seminggu begitu juga seterusnya.
( Sumber : Stockist HCS ) 

1 komentar: